tak akan kembali waktu yang ku curi
tak akan datang waktu yang terkenang
hanya jantung yang meradang
di balik kumpulan virus yang menghadang
a’ ba’ ta’ tsa’ hanya tinggal mengeja
hingga sampai ke ya’
itupun jika masih bisa sampai ke na’
yang kini baru saja sampai ja’
ada yang terisak lalu tertunduk dalam
hingga terpaku dalam tasbih malam
Dia menginginkan selain Aku…!
Dia tidak mengikhlaskan amalan-nya bagi-Ku
Dia hanya menipu para makhluk yang tidak memiliki pengetahuan
sementara Aku selalu melakukan pengawasan
Innalillahi wa innailaihi rooji’uun
Telah kembali berkurang saat Roqib dan Atid turun
Mengkalkulasi jurnal kehidupan
Di antara amal yang di debet dan kredit oleh Tuhan
Masya Alloh… lihatlah cermin itu, telah berkarat dan usang
Banyak sudah debu yang membuat cahaya terhalang
Rabbi…bagaimana mungkin aku lancang membuat ghibah dan fitnah
Sementara diri penuh dengan aib-aib yang membuat nanah
Rabbi…bagaimana mungkin aku mengangkat derajatku
Sementara merendahkan saudara-saudaraku
Rabbi…bilakah jiwa ini tenggelam dalam lautan dunia
Sementara Kau selalu menuntunku menuju akhirat
Rabbi…bilakah ku ungkit-ungkit kebaikan yang pernah ku lakukan
Sementara tak ada ridho yang Kau berikan
Rabbi…tak layak ku ada di sini menanti sebuah janji
Jika selalu saja ku berpaling dari Yang Maha Memberi
Kurang… yang ada hanya berkurang
Dan aku pun melihat langit dengan terlentang
Terbayang… “alangkah sempitnya kuburku nanti”
Karena tak ada amal yang diridhoi
Tangis…yang pecah saat senja tiba
Teringat… “jika kamu tahu apa yang aku lihat,niscaya lebih banyak menangis daripada tertawa”
Selamat! Ku terima dengan lirih
Karena harus menggerus dosa-dosa yang ringkih
Selamat! Walaupun entah akan benar-benar selamat
Semua masih menjadi misteri Illahi
Dan aku harus segera berlari
Mempersiapkan bekal ke negeri abadi
Kanvas dua puluh ….
Semakin jelas dan tinggi
Kanvas dua puluh ….
Tak mudah ku lepas dengan persiapan seperti ini
Kanvas dua puluh ….
Akankah ku lewati dengan sebuah kemerdekaan
Kanvas dua puluh ….
Karena jiwa masih terpenjara ketakutan dan kebodohan
Kanvas dua puluh ….
Banyak meninggalkan kenangan yang berbuah hikmah
Kanvas dua puluh ….
Menghitung mundur jatah usia dalam berharap berkah
“Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.”
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”
“Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan (pemimpin) yang menolong.”
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa.”
*Rabbi…semoga mozaik yang terangkum dua puluh…. silam menjadi hikmah yang dapat mengantarkanku pada hidayah-Mu dan mati sebagai pejuang al-haq…. Amiin Ya Rabb..*
Bandung , 29 Mei 2010
Mengukir pengulangan tanggal saat dilahirkan ke dunia ini
Read Full Post »