Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Muhasabah’ Category

Hero

 

There’s a hero if you look inside your heart
You don’t have to be afraid of what you are
There’s an answer if you reach into your soul
And the sorrow that you know will melt away

And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And then you’ll finally see the truth
That a hero lies in you

It’s a long road when you face the world alone
No one reaches out a hand for you to hold
You can find love if you search within your self
And the empitiness you felt will disappear

Lord knows dreams are hard to follow
But don’t let anyone tear them away
Hold on, there will be tomorrow
In time you’ll find the way

 

Lirik sebuah lagu yang bisa menjadi sebuah renungan siapa yang layak dijadikan pahlawan dalam hidup kita?

DIAMBIL DARI SINI LIRIKNYA

 

Perhatikan, pikirkan dan rasakan apakah kita telah benar memilih pahlawan dalam hidup kita?

ingat salah memilih, berarti salah menempatkan!

cahaya di atas cahaya

masihkah ada selain-Nya?!

 

*fmcute*

Read Full Post »

Aneh Yang Nyata

Masjid-masjid terasa aneh jika berada di tengah masyarakat

yang tidak suka melakukan shalat di dalamnya

Al-qur’an terasa aneh jika berada di hati orang fasiq

Wanita muslimah terasa aneh jika dalam kekuasaan suami zhalim

Orang ‘alim terasa aneh jika berada di tengah-tengah masyarakat

yang tidak mau mendengar nasihatnya

Aneh… namun terjadi

Aneh… namun tak ada yang sadari

Aneh yang nyata bukan?

Lalu apa yang akan kita lakukan?

* Pertanyaan besar bagi kita, selaku yang mengaku dirinya muslim dan memiliki pemahaman tentang Islam yang haq, bahkan termasuk kepada orang yang sering dianggap aneh, karena mau berkorban untuk sesuatu yang dianggap tidak memberi balasan secara materi, semoga keanehan-keanehan ini membuat kita tetap semangat dalam berdakwah, dan tidak larut dengan obsesi-obsesi dan harapan-harapan secara pribadi semata, tapi program menegakkan syari’at Islam menjadi awal prioritas kita. So..Burn your self !!!* 🙂

Read Full Post »

Kanvas Dua Puluh

tak akan kembali waktu yang ku curi

tak akan datang waktu yang terkenang

hanya jantung yang meradang

di balik kumpulan virus yang menghadang

a’    ba’   ta’    tsa’    hanya tinggal mengeja

hingga sampai ke   ya’

itupun jika masih bisa sampai ke    na’

yang kini baru saja sampai    ja’

ada yang terisak lalu tertunduk dalam

hingga terpaku dalam tasbih malam

Dia menginginkan selain Aku…!

Dia tidak mengikhlaskan amalan-nya bagi-Ku

Dia hanya menipu para makhluk yang tidak memiliki pengetahuan

sementara Aku selalu melakukan pengawasan

Innalillahi wa innailaihi rooji’uun

Telah kembali berkurang saat Roqib dan Atid turun

Mengkalkulasi jurnal kehidupan

Di antara amal yang di debet dan kredit oleh Tuhan

Masya Alloh… lihatlah cermin itu, telah berkarat dan usang

Banyak sudah debu yang membuat cahaya terhalang

Rabbi…bagaimana mungkin aku lancang membuat ghibah dan fitnah

Sementara diri penuh dengan aib-aib yang membuat nanah

Rabbi…bagaimana mungkin aku mengangkat derajatku

Sementara merendahkan saudara-saudaraku

Rabbi…bilakah jiwa ini tenggelam dalam lautan dunia

Sementara Kau selalu menuntunku menuju akhirat

Rabbi…bilakah ku ungkit-ungkit kebaikan yang pernah ku lakukan

Sementara tak ada ridho yang Kau berikan

Rabbi…tak layak ku ada di sini menanti sebuah janji

Jika selalu saja ku berpaling dari Yang Maha Memberi

Kurang… yang ada hanya berkurang

Dan aku pun melihat langit dengan terlentang

Terbayang… “alangkah sempitnya kuburku nanti”

Karena tak ada amal yang diridhoi

Tangis…yang pecah saat senja tiba

Teringat… “jika kamu tahu apa yang aku lihat,niscaya lebih banyak menangis daripada tertawa”

Selamat! Ku terima dengan lirih

Karena harus menggerus dosa-dosa yang ringkih

Selamat! Walaupun entah akan benar-benar selamat

Semua masih menjadi misteri Illahi

Dan aku harus segera berlari

Mempersiapkan bekal ke negeri abadi

Kanvas dua puluh ….

Semakin jelas dan tinggi

Kanvas dua puluh ….

Tak mudah ku lepas dengan persiapan seperti ini

Kanvas dua puluh ….

Akankah ku lewati dengan sebuah kemerdekaan

Kanvas dua puluh ….

Karena jiwa masih terpenjara ketakutan dan kebodohan

Kanvas dua puluh ….

Banyak meninggalkan kenangan yang berbuah hikmah

Kanvas dua puluh ….

Menghitung mundur jatah usia dalam berharap berkah

“Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.”

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”

“Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan (pemimpin) yang menolong.”

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa.”

*Rabbi…semoga mozaik yang terangkum dua puluh….  silam menjadi hikmah yang dapat mengantarkanku pada hidayah-Mu dan mati sebagai pejuang al-haq…. Amiin Ya Rabb..*

Bandung , 29 Mei 2010

Mengukir pengulangan tanggal saat dilahirkan ke dunia ini

Read Full Post »

Muhasabah….

Aku berlindung kepada Alloh dari godaan syaithan yang terkutuk…

Dengan menyebut nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang…

Astaghfirullohal’adziim…. (9 X)

Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya…

Di sini aku kembali terduduk dalam sebuah renungan

dari perjalanan hidup yang panjang

Rabb bila ku ingat setiap detik sejarah hidupku

tak ada satu pun yang luput dari pengawasanMu

namun aku begitu tergugu oleh nafsu yang dungu

hingga dipenuhi noda dalam jiwaku

Allohu Akbar…Engkaulah Maha Besar, namun mengapa aku masih tak sadar

setiap tangis, setiap derita, setiap kecewa itu semua ketetapanMu

Ya Rahman…Engkaulah Maha Pengasih, namun mengapa aku masih tertidur

lelap dalam buaian semu, berpaling untuk mensyukuri setiap nikmatMu

Rabb… ampunilah…ampunilah hambaMu yang lemah ini, hambaMu yang lalai ini

kepada siapa lagi aku memohon selain kepadaMu Yang Maha Ghaffur

Ya Latif… sungguh hati ini rapuh, jiwa ini penuh dengan peluh

bimbinglah aku, kuatkan aku, tunjukkan aku ke jalan cahaya

jangan biarkan aku terbius oleh kenikmatan semu dan lari dari jalanMu

maafkan jika aku masih tertawa dalam penuhnya dosa

maafkan jika aku masih terlena oleh ajakan-ajakan mereka

maafkan jika aku masih menganggap sepele setiap kebaikan

maafkan jika aku masih berlebih-lebihan dalam membicarakan orang lain

Mungkin orang-orang hanya bisa melihat dengan mata mereka

hingga pujian itu seolah tak bermakna

mungkin masih ada yang mau mengenalku dan berteman denganku

karena Kau masih menutupi aibku

Rabb…sungguh ku merintih dalam sembah sujud padaMu

dalam lumuran dosa yang tak terhitung

bagai debu di gurun pasir

tolonglah jiwa yang meronta ini, jangan biarkan terus begini

karena tak tahu kapan Izroil menjemput diri

dalam sayup raja malam ku terduduk dalam diam

menanti sebuah jawaban dari Sang Maha Rahman

hingga saat ku buka mata kertas itu tak lagi buram

kembali dalam lembaran putih yang menawan

Dan siap diisi kembali dengan kebenaran

hingga berakhir dalam kebahagiaan

Rabb..sungguh kami telah dzalim pada diri kami, maka ampunilah kami dan jadikanlah kami golongan orang-orang sholeh, jangan kau sesatkan kami setelah engkau beri petunjuk kepada kami, dan Kau Yang Maha membolak-balikan hati, teguhkanlah hati kami dalam dien-Mu…amiin…Ya Robbal’alamiin…

*Tidak mudah memerdekakan diri dari belenggu-belenggu nafsu, perlu perjuangan dan pengorbanan, namun bukan tidak mungkin kita merdeka jika kita mampu mempertahankan keimanan yang ada…semoga…Hasbunalloh wa ni’mal wakiil…*

Read Full Post »

Bismillahirrohmanirrohiim…

Segala puji bagi Rabb yang senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya pada kita sebagai hambaNya, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Solallohu’alaihiwassallam dan di akhirat kelak kita termasuk ke dalam umat yang diberikan syafa’at olehnya.

“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”  (QS. 17:82)

“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla setiap kali menciptakan penyakit, Dia ciptakan pula obatnya. Maka berobatlah kalian!” (HR Ahmad, dari Anas RA)

Satu minggu berlalu,diri ini terdiam dalam beku, tubuh yang menggigil dingin, seolah terhenti semua ingin dalam helaan nafas yang satu-satu. Ku lihat jarum jam yang bergerak dan ku hitung mundur, detik ke berapakah seharusnya aku sudah menghadap Illahi, namun aku masih terpaku di sini, menahan sakit yang menyelimuti diri. Jika bertanya mengapa aku sakit, Qodarulloh (secara hakiki), namun secara syari’atnya mungkin karena jam terbang yang semakin menuntutku untuk menyelesaikan banyak amanah dan tugas-tugas yang subhanalloh, akhirnya aku menyeret-nyeret tubuh ini, hingga dia protes dan meminta hak nya.

Kepala yang berat, wajah yang pucat,tubuh yang menggigil , yang akhirnya tak sadarkan diri dan telah berada di sebuah ruang emergency, seolah kembali mengulang kondisi yang selalu menyusahkan orang tuaku ini. Tapi tak ada yang sia-sia Alloh ciptakan setidaknya perhatian itu ku dapatkan.

Rasanya amarah dan kekesalan para dokter sudah biasa ku hadapi, hingga mereka menyebutku “tak punya pendengaran”, karena aku tak pernah menggubris semua kritikan mereka, karena toh bukan mereka yang akan mempertanggungjawabkan amalanku di dunia ini, mungkin jika aku ingin menjawab.Aku akan menjawab : “Tahukah anda untuk apa hidup di dunia?tahukah anda betapa hidup saya ini singkat?Tahukah anda saya berlomba dengan waktu untuk mengisinya dengan menunaikan semua amanah?Tahukah anda siapa yang menciptakan semua penyakit dalam tubuhku ini?Siapa yang ingin sakit seperti ini?Maukah anda menanggung amalan saya di akhirat nanti,karena saya terlalu melalaikan kesempatan waktu ini?!!!”

Namun tentu saja dalam kondisi lemah seperti itu, tak ada kekuatan untuk bicara begitu, yang ada semua tubuhku keram, mulai terkena gastritis, pertolongan pertama pun diberikan, dan berusaha agar aku tidak tidur, karena jika aku tidur, maka akan tertidur selamanya…

Setelah agak mendingan (yah, walaupun kanan kiri tangan ditusukin jarum infus), keluarga, sahabat mulai nengok, khawatir dengan kondisiku, dan saat itu aku memberikan wasiat2 kepada sahabatku, yang akhirnya membuat dia menangis, karena takut katanya kalau itu hari terakhir aku dengan aku memberikan wasiat padanya. Aku pun meminta dibacakan Al-Qur’an, baik oleh keluarga dan sahabat, karena setidaknya jika memang hari itu adalah hari terakhir, bisa diiringi dengan lantunan ayat2 Alloh.

Subhanalloh, entah saat itu aku merasa tidur sangat lama sekali, hingga bermimpi dari mulai teman2 SD sampai yang sekarang baru aku kenal… Sayup-sayup terdengar sahabat2 ku sedang membicarakan salah satu amanah yang sudah semakin dekat deadlinenya, dan mereka mencoba dengan keras untuk menyelesaikan itu semua, namun entah saat itu seolah jasadku ini bangkit dan berkata bahwa aku sudah sembuh… Allohu Akbar! Benarlah hanya 3 malam, aku pun sudah sehat (dengan versi aku, setidaknya masih bisa berdiri dan jalan).

Aku pun mulai mengerjakan kembali tugas2 itu dengan sahabat2, dan dapat menyerahkannya tepat waktu, subhanalloh ternyata Alloh lah sebaik-baik Yang Menyembuhkan, dan Al-Qur’an lah yang menjadi obat serta rahmat dari sakitku.

Alhamdulillah saat ini dapat kembali beraktifitas, walau dengan berbagai macam catatan dari dokter… hemm…

Tak ada yang sia-sia Rabb yang Kau ciptakan, semoga menjadi penggugur dosa-dosa dan menambah keimanan hamba padaMu..amiin Ya Rabb..

Dan satu hal, mungkin muhasabah yang begitu berarti : “BAHWA MEMINTA MAAF KEPADA ALLOH LEBIH MUDAH DIBANDINGKAN MEMINTA MAAF KEPADA MANUSIA”

Maka dalam kesempatan ini aku ingin memohon maaf yang seluas-luasnya kepada antumna agar aku tidak menjadi orang-orang yang merugi di akhirat kelak, karena semua amal yang telah dilakukan defisit oleh orang-orang yang merasa aku zholimi, sekali lagi mohon maaf lahir bathin, semoga keberkahan selalu menaungi teman-teman semua 🙂

Kontemplasi Saat Sakit

begitu banyak yang Kau perlihatkan

begitu banyak yang Kau ajarkan

dari sebuah kesakitan

dari sebuah pendidikan

walau orang-orang menganggap ini sebuah ke khawatiran

namun Engkaulah yang kembali menenangkan

jadikanlah ayat-ayatMu sebagai obat terbaik bagiku

dari berbagai macam penyakit lahir dan batinku

jadikanlah Engkau sebaik-baik dokter yang menyembuhkanku

hingga tak ada lagi pengkultusan pada ciptaanMu

biarkan dosa-dosa ini berguguran

dalam setiap ampunan

begitu juga padamu kawan

agar dapat memaafkan

~ fmcute ~

Read Full Post »