Jika boleh memilih, tentu aku memilih untuk lahir dari keluarga yang faham tentang Islam
jika boleh memilih, tentu aku memilih orang tua yang mendukung penuh dalam mempelajari Islam
jika boleh memilih, tentu aku memilih menjadi anak terakhir agar bisa dilindungi oleh kaka
jika boleh memilih, tentu aku memilih menjadi seorang mujahidah sejati
jika boleh memilih, tentu aku memilih menjadi bagian pejuang penegak al-haq
jika boleh memilih, tentu aku memilih mendapat rezeki yang lapang dan berkah
jika boleh memilih, tentu aku memilih bisa melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya
jika boleh memilih, tentu aku memilih hidup ini hanya ada suka tanpa duka
jika boleh memilih, tentu aku memilih hidup ini tanpa air mata kesedihan
jika boleh memilih, tentu aku memilih tidak ada diskriminasi si kecil dan si kaya
jika boleh memilih, tentu aku memilih negara ini selalu aman dari azab dan bencana
jika boleh memilih, tentu aku memilih teman sejati yang bermanfaat di dunia dan akhirat
jika boleh memilih, tentu aku memilih bergaul hanya dengan akhwat agar terjaga
jika boleh memilih, tentu aku memilih bisa tidur 8 jam seperti orang kebanyakan
jika boleh memilih, tentu aku memilih bisa mendapat gaji yang bisa membantu banyak orang
jika boleh memilih, tentu aku memilih bisa membahagiakan semua orang2 di sekitarku
jika boleh memilih, tentu aku memilih suami yang sesuai harapanku di dunia dan akhirat
jika boleh memilih, tentu aku memilih setiap cita2 tercapai tanpa pengorbanan
jika boleh memilih, tentu aku memilih tak punya lawan yang ada hanya kawan
jika boleh memilih, tentu aku memilih esok daripada masa lalu
Namun kala pilihan itu hanya ada dua
jalan kefujuran dan ketaqwaan
mana yang akan aku pilih?!
karena semua ingin yang ku pilih akan menentukan kemana ku melangkah
karena semua harap yang ku pinta akan menentukan jalan siapa yang ku tempuh
kala semua hal yang kita pilih itu tak selamanya baik untuk kita
barulah tersadar apa yang lebih kita butuhkan dalam sebuah pilihan
yang lahir dari sebuah pertanyaan
فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ
“maka ke manakah kamu akan pergi ?”
Lalu masihkah kita ingin memilih sesuai dengan ingin pribadi, bukan pilihan yang telah Alloh siapkan untuk kita, masihkah kita bertanya kenapa Alloh tidak adil dengan setiap pilihan yang terjadi dalam hidup kita, masihkah kita memilih berpaling dari Ketaqwaan dan mendekat pada Kefujuran??
Jika boleh memilih, biarkan Alloh yang memilihkan untuk kita, karena apa yang kita lihat tak seperti yang terlihat hingga seringkali pilihan kita salah, yakinlah dengan setiap janji Alloh bukan menggugat keputusanNya dan meratapinya… Innalillahi wa inna ilaihi rooji’uun ( Semuanya datang dari Alloh dan akan kembali kepada Alloh ), maka pikirkan bagaimana kita bisa mempertanggung jawabkan pilihan kita, bukan apa yang akan menjadi pilihan kita!!
Wallohu’alam bishowwab….
~ fmcute in reflection ~
jika boleh memilih…..
kupilih masuk surga tanpa hisab : )
itu saja dah cukup untuk ku : )
Amiin Ya Robbal’alamiin…semoga kita termsauk golongan ahli syurga….. 🙂