Segala puji bagi Alloh Tuhan semesta alam… sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada sang revolusioner Islam yang senantiasa menjadi teladan ummat dialah Rosululloh solallohu’alaihi wassallam…
Bismillahirrohmaanirrohiim…
Seringkali pertanyaan ini muncul dalam benak kita bahkan menjadi tema yang paling sering dibicarakan, namun tentu saja dari sudut pandang mana orang menilai sehingga berbeda pula jawaban dari pertanyaan tersebut.
Ya pertanyaan itu adalah “SIAPA AKU/ WHO AM I/ MAN ANA/SAHA ABDI ( dalam bahasa sunda ^^) ????”
Jawaban dari pertanyaan ini pun beragam, misalnya :
Saya seorang anak yang lahir dari ibu bernama… bapa… dll, atau
Saya lahir di … pada tanggal… hobinya… cita2…, atau
Saya seorang pelajar/mahasiswa/ pekerja… dan lain sebagainya yang lebih mengarah pada wujud/dzohir/lahir/nampak.
Padahal jika kita tahu, subhanalloh ternyata manusia itu lebih kompleks dari hal-hal simple seperti di atas, yang memiliki bobot lebih, hingga mengapa manusia disebut makhluk sempurna, tentunya ada alasan yang luar biasa bukan?!
“ Barangsiapa yang mengenal dirinya,maka sungguh ia telah mengenal Rabb-Nya.” (Al-Hadits – ‘atsar Ali):
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُA. Oke, sekarang kita mulai dengan pertanyaan , apa sih itu manusia?? ( ada yang tau..ayoo tunjuk tangan ^^ )
1. Menurut Adi Negoro : “Sebangsa makhluk menyusui (anthoromorpen) yang mengetahui kealamannya”
2. Menurut KH Sanusi Bako, Lc:” Al-Basyar mengaitkan manusia dengan sifat fisiknya, atau jasmani, membutuhkan makan, minum dan berkembangbiak. Al-Insi yang terdiri tiga rangkaian hurup alif-nun-sin yang berarti jinak, mengaitkan manusia dengan sifat yang jinak.”
3. Menurut Dr. Ali Syari’aty: “Manusia bukan makhluk sekedar ada (being), ia adalah makhluk jadi (becoming) yang dinamis, berevolusi terus menerus fase demi fase menuju tingkat kesempurnaan, keabadiaan dan kebahagiaan jiwanya, Ia senantiasa mencari dan terus mencari jati dirinya, eksistensi hidupnya, eksistensi pencipta dan pengaturnya”
B. Untuk apa sih manusia diciptakan???
Pinteerrr manusia diciptakan untuk beribadah dan mengemban amanah.
seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Ad-Dzariyaat ayat 56 :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
dan dalam surat Al-Ahzab ayat 72 :
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”.
Subhanalloh.. ternyata tujuan penciptaan yang Alloh berikan kepada manusia memang tidaklah mudah, tapi tunggu dulu…Alloh tidak pernah mendzolimi hamba-Nya, ketika Alloh memberi tujuan, Alloh pun memberi peta untuk mencapai tujuan tersebut yaitu Al-Quran, tapi bagaimana cara menjalankan Al-Qur’an itu sendiri, subhanalloh lagi-lagi Alloh memberi kemudahan kepada kita dengan memberi prototype/ uswah /contoh yang menjelaskan dan mengaktualkan dalam kehidupan, maka di utuslah Muhammad Rosululloh solallohu’alaihiwassallam..
Nah untuk mencapai tujuan itu pun selain ke dua hal tadi, diperlukan kendaraan agar dapat tercapainya tujuan, tentunya kendaraan yang benar yang diridhoi oleh Alloh, yaitu Islam.
C. Apa unsur-unsur pembentuk manusia itu??
Dalam qoul Luqmanul Hakim dikatakan bahwa :
” ia berkata kepada anaknya : “Hai anakku sesungguhnya manusia terdiri dari 3 bagian, sepertiga bagi Alloh, sepertiga bagi dirinya sendiri, dan sepertiga bagi cacing tanah. Adapun 1/3 bagi Alloh adalah Ruhnya, 1/3 bagi nafsiah(jiwanya) adalah amalnya dan 1/3 bagi cacing adalah jasadnya.” ( Kitab Nashoihul ‘Ibad karangan al-hafidz Ibnu Hajar Al ‘Asqolani ).
dalam hubungannya keterkaitan dalam Al-Qur’an surat As-Sajdah ayat 7-9 :
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
Dan juga dalam surat Az-Zumar ayat 42 :
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
Dimana penjelasannya sebagai berikut :
1. Jasad :
- Berasal dari bumi Qur’an surat Nuh ayat 17 :
Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya,
- Bila ajal datang akan kembali ke bumi dan dimakan duddi ( cacing )
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain
- Mendapatkan makanan ( energi ) berasal dari bumi
- Ketika ruh dan nafs masuk timbullah hawa dan syahwat biologis , Qur’an surat 3 ayat 14 :
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
2. Ruh
- Berasal dari Alloh surat shaad ayat 72 :
-
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”.
- Merupakan Amrillah ( urusan Alloh ) surat Ali’Imran ayat 49 :
-
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu’jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.
- Berfungsi sebagai energi kehidupan Qur’an ayat Ali-Imran ayat 49 ( sama dengan atas )!
3. Nafs (nafsiyah)
- Potensi dasar manusia , yang membedakannya dengan makhluk lain
- Melakukan perjanjian dengan Alloh Qur’an surat Al-‘Araaf ayat 172 :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”.
- Memiliki 2 kekuatan yang bertentangan ( Akal X Hawa )
- Memiliki 2 ilham/potensi/arah ( Fujur X Taqwa ) Qur’an surat Asy-Syams ayat 8 :
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
- Yang akan merasakan mati Qur’an surat Ali-Imran ayat 185 :
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
-
Al-An’am ayat 93 :
- Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
- Al-Fajr ayat 27-30 :
Hai jiwa yang tenang.
-
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku,masuklah ke dalam syurga-Ku.
- Nafs yang akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Alloh.
Jika di umpamakan ke tiga unsur tadi sebagai berikut :
Nafs ibarat supir , karena ia yang bisa membaca kehendak Alloh yang merupakan rambu-rambu jalan, jasad ibarat mobilnya karena dia memiliki mesin dan roda ,yang dengannya supir maupun mobil bisa berjalan dan menjelajah segenap ufuk, Dan ruh ibarat bahan bakar dan sumber energi dalam perjalanan.
Atau bisa juga di umpamakan :
Nafs ibarat kusir , karena ia yang paling tahu tujuan dan arah perjalanan, qalbu ibarat tali kekangnya.
Jasad ibarat dokar (muatan) karena ia memiliki sarana dan alat bergerak membawa sesuatu.
Dan ruh ibarat sumber tenaga kusir (makanan), sedang kuda ibarat Hawa Nafsu dan Syahwat yang lari menarik dokar kesana kemari.
Sehingga dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam Islam kita telah mengetahui bahwa diri kita terdiri dari jasad, ruh dan nafsiyah. Jasad diciptakan dari tanah , sehingga tumbuh dan berkembang di bumi, memakan makanan hasil bumi .Setiap olahan makanan hingga siap hidang , itulah ilmu yang akan menjadi awal dari merasakan kelezatan yang disebut ma’rifat.
Sebagaimana jasad , maka nafs kita pun harus tumbuh dan berkembang.Untuk itu nafs perlu makanan. Dan sebagaimana asal penciptaanya, maka makanan nafs pun berasal dari cahaya , cahaya yang bisa menghapuskan kegelapan, yakni cahaya Al-Qur’an.
Alloh adalah cahaya langit dan bumi . Karena itu proses tumbuh dan berkembangnya nafs , sebagaimana tumbuh dan kembangnya jasad , hanya melalui metabolisme ilmu dan cahaya yang dapat mengarahkan insan untuk menemukan jati dirinya, agar ia bisa menjadi cahaya bagi sesamanya. Islam mengajarkan awal kewajiban berdien adalah ma’rifatulloh, dan ma’rifatulloh itu akan diraih ketika ma’rifatunnafs.
Wallohu’alam… walhamdulillah…
Semoga penjelasan ini melahirkan berbagai macam pertanyaan kembali, tidak puas hanya dengan cukup disini, karena masih banyak hal yang perlu kita gali dari kehidupan ini, khususnya jati diri kita sesungguhnya sebagai manusia.
Dan jika masih ada yang bertanya “siapa aku” ( sang penulis ), maka aku adalah seorang muslim :
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”.
YANG SEDANG MEMPROSES DIRINYA MENJADI SEORANG MUJAHIDAH ( INSYA ALLOH…), JIKA KALIAN BERTANYA LABEL, MAKA HANYA SATU YANG KU PAKAI YAITU ( ISLAM ) YANG DIBAWA OLEH MUHAMMAD ROSULULLOH SOLALLOHU’ALAIHIWASSALLAM… DAN AKU TIDAK PERNAH MENGKOTAK-KOTAKAN HARAKAH YANG ADA, MELAINKAN MENCARI SEBUAH PEMAHAMAN YANG HAQ, MAKA ITU AKU TIDAK PERNAH MELIHAT “SIAPA YANG MENYAMPAIKAN TAPI APA YANG DISAMPAIKAN”!! INTINYA ADALAH SEBUAH PEMAHAMAN YANG DILANDASI IMAN AKAN MENGHASILKAN AMAL YANG PARIPURNA, SEMOGA APA YANG DIJALANI OLEHKU SAAT INI ADALAH SABILILLAH DAN ISTIQOMAH DALAM PERJUANGAN AL-HAQ.Amiin Ya Robbal’alamiin…
Afwan jiddan… jazakumulloh khoiron katsiron…
Tinggalkan komentar